Kamis, 07 Januari 2016

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

  



Masyarakat Ekonomi Asean            


MEA adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi.
Hal ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.
 

 Apa arti poster ini ?
Arti poster ini adalah bahwa Asean merupakan wilayah strategis dalam perdagangan internasional.Diharapkan kita sebagai masyarakat Indonesia yang merupakan bagian MEA untuk bersiap menghadapi perdagangan bebas dunia.Diharapkan benua Asean untuk selalu ikut berkontribusi dalam perdagangan bebas tersebut.Dengan saling bekerja sama dalam mencukupi masing-masing anggota MEA.Dengan begitu tidak akan lagi yang namanya kekurangan satu sama lain karena sudah saling mencukupi satu sama lainnya.Di saat yang sama dengan adanya MEA akan mempererat hubungan kekeluargaan sesama anggota Asean.Di harapkan dengan adanya MEA Asean tidak akan mengalami penjajahan lagi dari negara maju untuk mendapatkan apa yang mereka mau.Asean merupakan wilayah strategis untuk melakukan perdagangan jadi Asean harus kuat untuk menghadapi MEA dan tidak memberikan sedikitpun luang untuk negara asing menjajah.Asean harus bersifat terbuka untuk negara asing supaya bisa memberikan investasinya di Asean,dengan banyaknya investor di Asean maka cepat atau lambat Asean akan berjaya.Dengan begitu negara-negara di Asean akan mengalami kemajuan yang pesat dan kalau bisa mengalahkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat,semua negara Eropa,Jepang,China dll.
Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.
Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. Riset terbaru dari Organisasi Perburuhan Dunia atau ILO menyebutkan pembukaan pasar  bebas di Asean (MEA) mendatangkan manfaat yang besar.
Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, skema ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan 600 juta orang yang hidup di Asia Tenggara. Pada 2015 mendatang, ILO merinci bahwa permintaan tenaga kerja profesional akan naik 41% atau sekitar 14 juta. Sementara permintaan akan tenaga kerja kelas menengah akan naik 22% atau 38 juta, sementara tenaga kerja level rendah meningkat 24% atau 12 juta.
Namun laporan ini memprediksi bahwa banyak perusahaan yang akan menemukan pegawainya kurang terampil atau bahkan salah penempatan kerja karena kurangnya pelatihan dan pendidikan profesi.



Indonesia Harus Kratif menghadapi MEA
Indonesia perlu mengembangkan ekonomi kreatif sebagai salah satu aspek perekonomian andalan dalam menghadapi pasar bebas seiring dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai 2016.
"MEA sudah di depan mata dan Indonesia harus terus bertumbuh dalam hal ekonomi kreatif," kata Ketua Bidang Organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Anggawira dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Anggawira, potensi ekonomi kreatif Indonesia sangat besar dan potensial serta sektor ini juga dikenal sebagai sumber daya terbarukan yang tidak ada habisnya untuk diciptakan. Hal itu, ujar dia, berbeda dengan sumber daya alam yang suatu saat akan terancam habis atau menipis.
Lebih dari itu, lanjutnya, ekonomi kreatif juga dapat digunakan sebagai penguatan identitas bangsa Indonesia yang dikenal kaya akan nilai-nilai kearifan lokal. "Kehadiran asosiasi bertujuan mensinergikan potensi pengusaha untuk mendorong tumbuhnya start up bussiness (usaha pemula)," katanya. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Thomas Lembong merasa yakin bahwa usaha kecil menengah (UKM) dalam negeri mampu menghadapi pelaksanaan MEA, yang akan mulai berlaku aktif pada 1 Januari 2016.
"Saya sudah keliling ke daerah dan banyak melihat pameran UKM, saya percaya diri, banyak UKM yang punya lebih banyak cerita sukses dan melihat MEA sebagai peluang, bukan takut, merasa tertekan atau bertentangan dengan integrasi ASEAN," kata Thomas, seusai menghadiri "Apindo CEOs Gathering", di Jakarta, Senin (7/12).
Thomas mengatakan, salah satu upaya pemerintah untuk mendukung keberlangsungan usaha UKM, pemerintah telah melakukan deregulasi dan debirokratisasi untuk menyederhanakan proses perizinan dan menyelesaikan masalah regulasi yang tumpang tindih.

Senada dengan Thomas Lembong, Menteri BUMN Rini Soemarno memastikan perusahaan milik negara siap menghadapi implementasi MEA mulai 2016 asalkan mampu dan berhasil menjalin sinergi antar-BUMN. "Saya mengatakan, kita tidak perlu takut menghadapi MEA. Sinergi BUMN membuat perusahaan semakin kuat di dalam negeri, sehingga perusahaan asing yang akan masuk dari ASEAN tidak akan maksimal karena BUMN kita semakin kuat," kata Rini, saat menutup acara Forum BUMN : "Sinergi BUMN Untuk Transformasi Indonesia", di Jakarta, Kamis (10/12). Menurut Rini, memperkuat sinergi BUMN bisa mempertahankan posisi Indonesia di MEA. Sebagaimana diberitakan, Republik Indonesia jangan hanya menjadi penonton dan seharusnya dapat memberdayakan secara optimal dalam pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai tahun 2016.

Nama kelompok 5 :
1.Qoni Fatmala
2.Tegar Alam
3.Michael Angeles
4.Virna Fauziah



 SUMBER :
1. http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_aec
2. http://www.antaranews.com/berita/534556/indonesia-perlu-kembangkan-ekonomi-kreatif-hadapi-meaa