1.
Inflansi
adalah meningkatnya harga – harga pada umumnya atau suatu keadan dimana terjadi
senantiasa menurunya nilai uang. Dan inflansi merupakan gejala ekonomi yang
cukup menaruh perhatian pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian
kegiatan ekonomi suatu negara. Atau inflansi dapat di artikan, inflasi adalah
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Contohnya
:
Kenaikan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Di Indonesia, seringkali terjadi kenaikan harga
BBM dari waktu kewaktu. Kenaikan harga BBM juga dipengaruhi oleh tingginya
permintaan dari masyarakat (konsumen) dan rendahnya pensediaan BBM tersebut. Kenaikan
harga BBM dipicu oleh naiknya harga minyak dunia. Tingginya harga minyak dunia
membuat beban pemerintah untuk memberikan subsidi minyak semakin bertambah.
Sebenarnya untuk mengantisipasi masyarakat kesulitan membeli BBM dengan harga
tinggi, pemerintah menyediakan subsidi BBM kepada masyarakat.
2.
Inflasi selalu dianggap sebagai hal yang
merugikan bagi perekonomian suatu negara. Namun, Inflasi tidak selalu
merugikan. Inflasi dapat menguntngkan dengan syarat inflasi tersebut dapat
dikendalikan yaitu dalam batasan tidak lebih dari 5 %. Inflasi yang merugikan
adalah inflasi yang sudah mencapai nilai diatas 10%. Inflasi dalan angka kecil
(Kurang dari 5%) dapat memberikan efek positif karena inflasi tersebut dapat
mendorong peningkatan output produksi.
Karna
inflasi dibagi menjadi 4 inflasi yaitu inflasi ringan,sedang,berat dan
hiperinflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang
positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan
pendapatan nasional dan mendorong orang untuk investasi. Sebaliknya, dalam masa
inflasi yang parah, yaitu ketika terjadi inflasi tak terkendali, keadaan
perekonomian menjadi kacau. Orang menjadi tidak bersemangat kerja.Bagi orang
yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan sebaliknya, orang yang
mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha
tidak dirugikan dengan adanya inflasi. dan pegawai yang bekerja di perusahaan
dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Jadi, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif , ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan tapi bagaimana inflasi itu terjadi karna ada beberapa tingkatan inflasinya .
Jadi, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif , ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan tapi bagaimana inflasi itu terjadi karna ada beberapa tingkatan inflasinya .
3. Faktor
yang mempengaruhi investasi dalam perekonomian suatu negara
Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau di
suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya
investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual
kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai
suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada
keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait
dengan suatu investasi yang dilakukan. Terdapat beberapa faktor faktor yang
mempengaruhi investasi yaitu
1.
Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam
menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman
bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk
meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan
investasi.
2. Pendapatan nasional per kapita
untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan
Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita
merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli
masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per
kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah
tersebut untuk berinvestasi.
3. Kondisi
sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi
sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan
lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya antara lain :
jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain.
Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun
nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari
utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.
4. Kualitas sumberdaya manusia
Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan
daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai
oleh para pengusaha makin lama makin modern. Tekhnologi modern tersebut
menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.
5.Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat
investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan
meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi
yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta
menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu
menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering
dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
http://sahabatachoi.blogspot.com/
Sumber
: http://nindiaryanie.blogspot.com/2012/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar